Minggu, 08 November 2009

Baim dan Diva


Ibrahim dan Diva adalah sepupuan, Ibrahim punya satu sepupu lg yaitu Ifdjan adiknya Diva yg berbeda 5 bln lebih muda dari Ibrahim. Diva dan Baim sangat dekat karena mereka tinggal satu atap di rumah mamaku. Diva lama menjadi cucu tunggal di rumah mama dan menjadi ponakan tersayang buat aku dan adikku, sampai kelahiran Ibrahim bertambah warga baru di rumah mama. Karena lama menjadi cucu tunggal akhirnya Diva banyak menghabiskan waktu di rumah mama daripada di rumah bundanya yang adalah kakakku seorang.

Pertama kali mereka berpisah antara Diva dan Ibrahim pada saat Ibrahim berumur 15 bulan, pertama kali nya kami pergi ke Jerman menyusul Odi. Yang saya tahu awalnya Diva sering menangis dan baju Ibrahim selalu tidur bersama Diva.
Pertengahan Agustus kemarin kami pullang untuk menghabiskan cuti Odi dan berlebaran di Indonesia. Sudah genap setahun kami di Ingolstadt Germany.

Ibrahim dan Diva bertemu kembali. Diva sudah kelas 3 SD dan Ibrahim sudah 2 th 2 bln. Mereka berdua memang sangat cocok dan klop. Diva dan Baim adalah dua anak yg sangat lincah dan tengil. Saat mereka becanda pasti di buatnya saya untuk berteriak agar segera berhenti becanda, karena sudah beberapa kali mereka celaka saat bercanda berdua. Diva sangat kompak bermain dengan Baim, maenan Diva pun berubah menjadi mobilan bukan boneka Barbie atau pernak-pernik maenan perempuan lagi. Kerap kali Baim menangis ingin ikut pergi saat melihat Diva sekolah pada pagi hari dan TPA pada sore hari.

Foto di atas adalah saya ambil tiba-tiba saat Baim meminta Diva untuk memegangi botol susu nya. Lucu sekali Diva memegangin botol susu dengan sabarnya.
Tanggal 8 Oktober Ibrahim harus kembali ke Ingolstadt besama saya dan Odi. Sedih sekali memisahkan ke dua anak ini. Diva sudah cukup mengerti saat baim harus balik ke Jerman, mungkin yang paling membuat Diva sedih adalah sang Nenek yang adalah mamaku harus ikut bersama aku selama 3 bulan. Tapi yang aku takutkan Ibrahim lah yang belum mengerti perpisahannya dengan Diva.
Sampai di Jerman kerap kali Ibrahim menanyakan kakak Diva.Kami berusaha memberikan pengertian kalau Diva jauh di Indonesia saat ini, dan untungnya Baim bisa mengerti itu.

Empat malam berturut-turut Baim mengigau kakak Diva. Saya berusaha untuk mengalihkan Baim saat dia ingat Diva ke hal2 lain agar dia bisa cepat lupa dengan Diva. Setelah seminggu lebih ternyata Baim masih ingat dengan Diva. Siang ini tiba-tiba Baim terbangun dan mencari Diva. Baim bilang….kakak Diva umpet (kakak Diva nyumpet)…sambil mencari Diva ke pinggir tempat tidur, lalu Baim bilang lagi…kakak Diva angis (kakak Diva nangis)… lalu Baim kembali mencari Diva ke belakang lemari….wah..kasian Baim , sudah waktunya Baim sekolah agar punya teman lain selain Diva.

Tidak ada komentar: